Asuransi Jiwa Unit Link |
Oleh karena itu sebelum membeli produk, selayaknya kita paham manfaat dan risikonya. Waktu beli gadget, umumnya kita sangat detail. Meriset dengan seksama fitur – fiturnya, membandingkan semua tawaran dengan teliti. Padahal, itu yakni gadget yang umurnya paling lama 2 atau 3 tahun, dan kalau salah pilih pun, pengaruhnya kecil buat hidup kita.
Apalagi kalau beli produk asuransi. Asuransi digunakan tidak hanya setahun atau dua tahun, tapi 10 sampai 15 tahun ke depan, dan kalau salah memilih, efeknya sangat besar untuk pasangan dan anak – anak. Produk yang mirip ini wajib dimengerti sebelum dibeli.
Kenapa Ada Unit Link
Definisi Unit Link yakni produk perusahaan asuransi jiwa yang mengawinkan fungsi proteksi dan investasi. Dalam rencana keuangan, investasi dan proteksi yakni dua hal wajib dimiliki.Investasi
Investasi diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan, contohnya dana pendidikan dan dana pensiun. Tanpa investasi, tujuan keuangan sulit dicapai karena mengandalkan tabungan, yang bunganya rendah, tidak akan bisa mengejar kenaikkan harga (inflasi). Baca Risiko Tabungan Pendidikan yang bunganya kecil.
Proteksi
Proteksi melindungi Anda dari sejumlah risiko, misalnya, meninggal dunia, cacat tetap dan sakit. Jika pencari nafkah utama sakit, cacat atau meninggal dunia, investasi terhenti . Anak – anak terancam tidak bisa sekolah. Istri atau suami kemungkinan tidak bisa pensiun dengan layak. Karena itu, perlu proteksi, agar investasi bisa terus berjalan meskipun pencari nafkah utama mengalami musibah.
Dengan membeli produk unit – link, Anda mendapat investasi dan proteksi sekaligus. Tidak perlu repot – repot lagi. Semuanya satu paket.
Berbeda dengan asuransi tradisional atau asuransi jiwa term-life yang hanya menyampaikan manfaat proteksi. Tidak ada manfaat investasi di asuransi jiwa tradisional.
Unit link menyampaikan banyak pilihan investasi dengan potensi return yang bervariasi, dari rendah sampai tinggi. Ada banyak instrumen, mirip saham, obligasi, gabungan dan pasar uang. Itu sebabnya produk unit link menarik karena menyampaikan return jauh diatas tabungan atau deposito. Namun, calon nasabah harus paham bahwa dalam unit link risiko ditanggung oleh pemilik polis, bukan oleh perusahaan asuransi, bukan oleh agen.
Selain fitur produk yang menarik, ada kondisi di masyarakat Indonesia yang mendorong produk ini tumbuh dan berkembang. Kenyataan bahwa kesadaran ber-asuransi masyarakat masih lemah (hanya 10% masyarakat punya asuransi individual). Saya mengalami bagaimana sulitnya mengajak teman, pengunjung blog, untuk membeli asuransi. Menawarkan asuransi saja itu sulit. Ini bisnis penolakan, kata seorang sahabat di asuransi.
Namun, dikala ditawari investasi, masyarakat simpel mendapat dan ujungnya membeli. Mungkin karena dalam investasi , keuntungannya jelas. Ada manfaat ‘tangible’, kasat mata berupa uang yang nantinya bisa diambil. Sementara, asuransi masih dianggap uang ‘hangus’, hilang tanpa manfaat (meskipun ini cara berpikir yang ‘totally wrong’).
Dengan kondisi mirip ini, buat perusahaan asuransi, lebih simpel menjual produk yang dikawinkan dengan investasi. Jangan jual produk asuransi saja.
Itu makanya, asuransi pendidikan marak karena masyarakat lebih simpel digaet dengan iming – iming dana pendidikan, walaupun sebetulnya dibalik produk dana pendidikan itu yakni asuransi. Cara menjualnya pun tidak jarang dibalik, tawarkan dahulu investasi, baru kemudian menjual asuransi (‘ini investasi dengan bonus asuransi’).
Kerja Unit Link
Bagaimana cara kerja unit link? Untuk mempermudah, saya gunakan citra air dalam ember dibawah ini. Semoga lebih memperjelas maksudnya.Asuransi Jiwa Unit Link |
Premi yang Anda bayarkan masuk ke instrumen investasi yang Anda pilih, yang kemudian menghasilkan Nilai Polis. Namun, sebelum itu, premi dipotong untuk membayar sejumlah biaya, terutama biaya akuisisi di tahun awal. Jadi, porsi premi yang masuk sebagai investasi itu nett biaya yang dibayarkan ke perusahaan asuransi.
Nilai Polis, yang merupakan hasil dari investasi, yakni uang yang digunakan untuk membayar Biaya Asuransi, Biaya Asuransi Tambahan dan Biaya Administrasi. Jadi, proteksi asuransi dibayar dari hasil investasi. Dari sini, kita bisa lihat bahwa pemotongan biaya di unit link dilakukan dengan dua cara. Pertama, premi langsung dipotong untuk membayar biaya akuisisi (hanya di 5 tahun pertama). Kedua, nilai investasi dipotong secara rutin untuk membayar biaya asuransi (selama – lamanya polis hidup).
Setelah membayar semua biaya tersebut, sisanya yakni nilai polis atau nilai tunai, yang bisa diambil oleh pemegang polis. Ini yakni nilai yang bisa dicairkan untuk dana pendidikan atau dana pensiun.
Selama nilai polis cukup untuk membayar biaya, proteksi asuransi tetap aktif. Kalau nilai polis tidak cukup, otomatis proteksi asuransi berhenti, sering disebut sebagai polis lapse. Sebelum terjadi polis lapse, perusahaan asuransi akan meminta nasabah melakukan penambahan dana (top up), bayar lagi diluar premi yang rutin dibayar.
Jadi dalam unit link, nilai polis yakni titik pentingnya. Karena itu, perlu paham apa yang mensugesti nilai polis.
Pertama, jumlah dana yang masuk dari pembayaran premi dasar dan kedua, kinerja return investasi yang dipengaruhi instrumen yang dipilih (saham, obligasi, deposito dll) serta kemampuan manajer investasi mengelola dana. Ingat: tidak ada jaminan return atau hasil investasi di unit link. Risiko ditanggung oleh pemegang polis. Jika mendapat penawaran dari biro asuransi yang menjanjikan kepastian return investasi, agen tersebut bisa dipastikan ngawur.
Bagaimana mendeteksi suatu anjuran asuransi jiwa ada unit link atau bukan? Paling mudah, cek apakah asuransi itu menyampaikan investasi. Lihat apakah ada nilai investasi atau nilai tunai di masa depan, yang bisa Anda manfaatkan, dan nilainya tidak dijamin atau balasannya ditanggung oleh masabah, kalau ya itu yakni produk asuransi unit – link.
Perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang terkenal menjual unit – link yakni Prudential, AXA Mandiri (patungan Bank Mandiri dan AXA), Allianz, Sequis Life dan Manulife. Trendnya dikala ini justru perusahaan asuransi berlomba – lomba menyampaikan unit link dan pelan – pelan meninggalkan asuransi jiwa tradisional (murni).
Manfaat Unit Link
Kenapa Unit Link menjadi produk asuransi yang paling fenomenal pertumbuhannya? Pasti karena punya manfaat yang lebih baik dibandingkan produk asuransi lain. Kemudahan yakni manfaat yang paling utama.Pertama, membayar satu premi sudah mendapat fungsi investasi dan proteksi. Tidak perlu mengurus investasi sendiri. Perusahaan asuransi yang akan mengatur semuanya.
Kemudahan ini membantu mereka yang tidak ingin ribet dengan proses investasi Reksadana. Saya berbincang dengan banyak sahabat yang menentukan unit link karena memudahkan mereka berinvestasi. Meskipun sudah ada fasilitas transaksi Reksadana secara online dari sejumlah bank dan manajer investasi, susukan transaksi Reksadana ini masih belum tersebar, terutama di kota – kota di luar Jakarta. Sementara, investasi di asuransi punya banyak kemudahan, mirip pembayaran via transfer ATM, auto-debit dan kartu kredit.
Kedua, tidak perlu repot mengolah, mencari dan mengelola investasi. Berbagai pilihan instrumen investasi, yang dikelola Manajer Investasi professional, sudah disediakan oleh asuransi unit link. Nasabah tinggal pilih yang sesuai dengan profil risiko. Laporan monitoring perkembangan investasi setiap bulan dikirimkan kepada pemegang polis.
Ketiga, Unit Link menyampaikan aneka macam asuransi pelengkap (rider), mirip asuransi kesehatan, cacat tetap, penyakit kritis dan lain – lain. Dengan begitu, nasabah tidak perlu direpotkan lagi, mencari – cari sendiri asuransi tambahan. Semuanya kumplit dalam satu paket. Tinggal comot, mau rider apa.
Salah satunya yakni rider asuransi kesehatan yang bisa memproteksi sampai usia 80 Tahun. Asuransi kesehatan tradisional belum bisa menyampaikan pinjaman sampai usia setua ini. Maksimal paling renta di usia 70 tahun, itu pun butuh persetujuan kembali pihak asuransi (tidak otomatis lanjut). Ini merupakan keunggulan tersendiri buat unit link.
Keempat, dalam duduk kasus – duduk kasus tertentu dikala premi kecil, misal dibawah 500 ribu, asuransi tradisional sulit dikombinasikan dengan reksadana untuk mendapat hasil optimal karena ada minimum premi di asuransi tradisional yang membuat porsi investasi menjadi sangat kecil sehingga balasannya kurang optimal. Dalam kondisi ini, unit link lebih sanggup mengakomodasi keadaan karena mendapat minimum premi yang lebih rendah untuk investasi dan proteksi.
Kelima, tingkat melek finansial (financial literacy) masyarakat kita masih rendah, mirip ditunjukkan oleh sejumlah survei. Karena itu untuk mendidik masyarakat mengenai investasi di Reksadana bukan kasus yang mudah. Saya mengalami bagaimana sulitnya menjelaskan Reksadana kepada banyak orang, terutama karena banyak yang alergi atau takut dulu, menganggap produk keuangan sesuatu yang rumit. Dalam kondisi ini, unit link hadir menyampaikan kemudahan. Fungsi belajar investasi diambil alih oleh unit link. Ini elok atau tidak, saya tidak tahu, tapi ini kenyataan di lapangan.
Karakter Unit Link
Asuransi Jiwa Unit Link yakni produk asuransi yang cukup advanced. Produk ini kompleks karena menggabungkan unsur investasi dan proteksi, dengan perhitungan yang cukup rumit.Sayangnya, banyak nasabah tidak mau membaca anjuran dan polis untuk memahami fitur – fitur unit link. Sudah produknya cukup rumit, nasabahnya enggan baca lagi, kita bisa duga apa yang akan terjadi. Sumber https://3i-networksupdate.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar